Minggu, 26 Oktober 2014

Beginilah Muslimah Belanjakan Uangnya


Uang memang bukan segalanya, tapi segalanya butuh uang. Mungkin kita sering mendengar ungkapan tersebut. Memang benar, uang adalah salah satu faktor terpenuhinya kebutuhan hidup. Wajar jika semua orang mengejar uang. Sayangnya, uang itu sulit didapat, tapi begitu mudah dibelanjakan. Apalagi di tangan perempuan.
Ya, bagi perempuan, belanja adalah kegiatan yang paling ditunggu-tunggu. Rasanya senang dan puas bisa mendapatkan barang-barang yang diinginkan, meski sejumlah uang melayang. Tak terkecuali Muslimah, tentu juga memiliki waktu khusus untuk belanja.
Apalagi yang sudah berstatus sebagai istri, tak lepas dari belanja kebutuhan hidup. Namun, tentu saja, pos-pos belanja Muslimah berbeda dengan belanja perempuan sekuler pada umumnya. Ambil contoh belanja fashion. Bagi perempuan sekuler, wajib hukumnya menyisihkan uang belanja untuk kebutuhan kosmetik, ke salon atau spa, perawatan wajah dan rambut, menicure dan pedicure, serta jenis perawatan tubuh lainnya. Bagi Muslimah, pos belanja ini bukanlah prioritas.
Bukan berarti Muslimah anti perawatan tubuh, tapi semua bisa dilakukan di rumah dengan biaya murah meriah. Apalagi, lebih terjamin keamanannya mengingat saat ini banyak beredar produk kosmetik atau perlakuan kecantikan yang berbahaya.
Lalu belanja fashion, perempuan sekuler akan sangat mengedepankan pakaian teranyar, paling up date dan bermerek. Harga tak menjadi pertimbangan, karena yang terpenting gengsi. Makin minim bahan, biasanya harga makin mahal.
Bagi Muslimah, tentu fashion jilbab dan kerudung syarí saja yang dibeli. Itupun tak perlu setiap bulan, karena jilbab akan tetap up to date hingga hari kiamat. Namun, jika sudah usang, sebaiknya diganti sebagai wujud rasa syukur sekaligus menghargai diri sendiri. Bukankah Allah SWT menyukai keindahan dan keserasian? Muslimah perlu juga tampil apik dan serasi, yang penting syar’í.
Selanjutnya uang refreshing, bagi perempuan sekuler juga sebuah kebutuhan. Mereka biasa menyegarkan pikiran dengan pergi ke tempat wisata, karaoke, bioskop, diskotek atau klub malam. Jalan-jalan, makan enak dan bersenang-senang butuh anggaran yang tak murah.
Bagi Muslimah, pos ini sungguh tidak penting. Jalan-jalan bersama keluarga memang perlu sesekali, tapi tak harus ke tempat wisata mewah yang menghabiskan rupiah. Bisa dipilih ke tempat wisata alam yang tidak menghabiskan uang dan jauh dari kemaksiatan.
Sebaliknya, pos belanja Muslimah yang menjadi prioritas misalnya sedekah. Atas izin suami, semestinya istri pun menjadikan sedekah sebagai bagian dari pos pengeluaran yang wajib dianggarkan rutin. Termasuk anggaran biaya untuk mendukung aktivitas dakwah. Muslimah juga memiliki pos pengeluaran khusus untuk mendukung proses penyadaran umat menuju kehidupan islami ini.
Selanjutnya belanja rutin, seperti membayar tagihan listrik, air atau pulsa telepon, pastinya tidak bisa dilewatkan. Demikian pula yang paling banyak menyedot anggaran, yakni kebutuhan pokok seperti sembako, bumbu dan makanan untuk kebutuhan keluarga. Muslimah paham betul wajibnya memenuhi hajatun udhowiyah berupa kebutuhan makan dan minum yang halal dan bergizi, sehingga tidak kikir menyediakannya demi kesehatan dan kesejahteraan keluarga.
Tak lupa kebutuhan anak, meliputi biaya sekolah, piranti sekolah, cemilan atau bahkan mainan untuk mengasah imajinasi dan kecerdasannya. Ini juga harus dikeluarkan dengan cermat tanpa buang-buang uang. Nah, kunci dari keseimbangan dalam berbelanja adalah rasa syukur. Insya Allah, seberapapun uang belanja asal syukur akan merasa cukup dan dicukupkan oleh Allah SWT. Wallahuálam.

Alhamdulillah, MUI Luncurkan TV MUI


Bertepatan dengan Tahun Baru Islam, 1 Muharam tahun 1436 H atau Sabtu, 25 Oktober 2014, Majelis Ulama Indonesia (MUI) meluncurkan TV-MUI di Gedung MUI Pusat, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat.
Ketua Umum MUI, Prof. Dr. H. Din Syamsuddin menyatakan, kehadiran TV-MUI merupakan buah perjuangan panjang dengan penuh kesabaran, karena MUI sudah lama menginginkan punya media tv agar dapat melakukan dakwah dan syiar Islam secara lebih luas.
Untuk mewujudkan keinginan tersebut, MUI menggandeng sejumlah pihak, antara lain dengan pendiri Trans Corp., Chairul Tanjung, Direktur Utama SCTV dan Indosiar, Tanto Hartono, serta dengan PT Telkom yang menyediakan frekuensi untuk TV-MUI.
Ditambahkan, TV-MUI dimaksudkan untuk turut mencerdaskan kehidupan bangsa melalui media dengan memberikan pencerahan kepada masyarakat.
TV MUI bisa disaksikan melalui parabola pada frekuensi 3793 MHz dan melaui internet. Adapun tagline yang diusung adalah berkhidmat bagi bangsa. Program-program yang ditayangkan antara lain tentang kuliah subuh, pengkajian Islam, fatwa-fatwa MUI serta ulasan produk halal.

Kenapa Menstruasi Tidak Teratur?


Sebulan sekali wanita pasti mengalami menstruasi. Hal ini sangatlah wajar dialami oleh kaum wanita. Tapi, terkadang masalah-masalah menstruasi itu sendiri selalu saja ada. Dari banyaknya masalah menstruasi, yang paling dikhawatirkan adalah ketika menstruasi itu tidak teratur. Apa yang menyebabkan menstruasi tidak teratur?
Sedikitnya ada 5 penyebab menstruasi yang tidak teratur.
1. Kehamilan
Alasan paling umum dari siklus menstruasi tidak teratur dalam kelompok usia reproduksi yaitu berhubungan dengan kehamilan. Jika siklus menstruasi terlewati, tes kehamilan menjadi sebuah keharusan. Kadang-kadang kehamilan juga bisa terjadi pada pasien perimenopause.
2. Kontrasepsi hormonal
Kontrasepsi bisa mengakibatkan siklus menstruasi tidak teratur. Penggunaan pil KB, suntik KB, maupun KB hormonal yang lain juga dapat menyebabkan perdarahan hanya sedikit atau bahkan mengakibatkan perdarahan erat. Pemberian suntikan untuk kontrasepsi pasca melahirkan juga dapat menyebabkan menstruasi tidak teratur.
3. Menopause
Siklus haid yang tidak teratur juga bisa terjadi pada usia premenopause atau masa dimana usia mendekati menopause. Beberapa perubahan dalam siklus ini biasanya dapat diterima dan tidak memerlukan pengobatan. Sementara perdarahan yang berat memerlukan evaluasi lebih lanjut. Perdarahan setelah mencapai menopause adalah suatu yang tidak normal dan harus diselidiki.
4. Berat badan
Berat badan terlalu gemuk maupun terlalu kurus berpengaruh signifikan terhadap siklus menstruasi menjadi tidak teratur. Kenaikan berat badan atau penurunan berat badan dapat menunjukkan gangguan makan seperti anoreksia nervosa dan bulimia nervosa. Berat badan yang kurang juga bisa menyebabkan gangguan menstruasi, karena pada wanita dengan berat badan yang kurang, lemak yang dibutuhkan untuk pembentukan hormon menstruasi juga berkurang.
5. Stress dan aktifitas berlebihan
Stress emosional mengakibatkan siklus menstruasi tidak teratur. Stress bisa diakibatkan banyak faktor, masalah pekerjaan maupun masalah rumah tangga. Aktivitas yang berlebih (terlalu capek) juga bisa menyebabkan gangguan kelenjar hipotalamus, yang nantinya juga mempengaruhi hormon menstruasi , yaitu mempengaruhi pelepasan LS dan FSH, yaitu hormon hipofisis yang memicu ovulasi, bagi Anda yang bermasalah dengan siklus menstruasi tidak teratur.
Bagi Anda yang mengalami menstruasi tidak teratur dan mengalami gejala seperti yang dikatakan diatas, sebaiknya lakukan konsultasi kepada dokter ahli untuk mengatasi hal semacam ini. Atau Anda juga bisa mengonsumsi obat menstruasi tidak teratur yang dapat terjamin keamanannya.

Halimah As-Sa’diyah





Wanita mulia tersebut adalah Halimah bintu Abdullah bin Al-Harits As-Sa’diyah. Suaminya adalah Al-Harits bin Abdul Izzi bin Rifa’ah As-Sa’di. Anak-anaknya adalah Abdullah, Anisah dan Khadzdzamah. Anak-anak Al-Harits ini semuanya bertompel, mereka semua adalah saudara sepersusuan Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam. Halimah juga menyusui Abu Sufyan bin Al-Harits bin Abdul Munthalib, anak paman Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam.

MENCARI ANAK SUSUAN
Halimah As-Sa’diyah adalah wanita Arab yang sangat terkenal karena menjadi ibu Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam. Halimah menceritakan tentang penyusuannya dengan penjelasan yang panjang lebar dan komprehensif. Ia mengatakan, “Suatu ketika aku keluar bersama para wanita bani Sa’ad untuk mencari anak susuan. Waktu itu adalah tahun yang sangat sulit (paceklik). Kami menegendarai keledai putih dan kurus. Kami membawa serta unta betina yang tidak mengandung air susu setetes pun. Kami semua tidak pernah tidur di malam hari karena bayi kami selalu menangis karena rasa lapar. Puting kami tidak lagi menyediakan apa yang mencukupinya.
“Unta betina kami tidak pula menyediakan apa-apa yang mengenyangkannya. Kami selalu mengharap hujan dan jalan keluar. Sampai kami sengaja datang ke Mekah. Setiap wanita yang diperlihatakan kepada Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam merasa enggan untuk mengasuhnya, setelah dikatakan bahwa dirinya adalah anak yatim, dikarenakan kami selalu menaruh harapan kebaikan dari ayah si anak asuh. Kami berkata, ” Ia yatim, apa gerangan yang akan diperbuat oleh ibu atau kakeknya? Oleh karena itu, kami tidak tertarik.
“Tidak ada dari wanita-wanita yang bersamaku mengambilnya, selain diriku. Ketika rombongan kami sepakat untuk pulang, aku berbicara kepada suamiku, “Demi Allah, sungguh aku tidak suka untuk pulang bersama kawan-kawan wanita yang lain, sebelum mendapatkan anak susuan. Demi Allah, aku pergi menuju anak susuan yang yatim itu, dan pasti aku akan mengambilnya. Ia berkata, “Lakukan itu, semoga Allah memberi kita berkah lantaran anak itu.” Aku pergi menuju anak itu dan mengambilnya.
BERKAH YANG MELIMPAH
Berkah yang melimpah kepada Halimah dan suaminya setelah mengambil Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam. Suatu hari, Halimah dan suaminya merasakan lapar dan haus. Namun, dari mana mereka mendapatkan makanan karena susu unta betinanya tidak berisi. Seketika mereka berdua lupa akan keadaan dirinya. Keadaan telah berubah dalam sekejap. Keadaan ini diriwayatkan sendiri oleh Halimah. Ia berkata, “Suamiku bangkit menuju unta betina milik kami. Ternyata susunya sangat penuh. Ia memerahnya untuk diminum bersamaku hingga kami puas dan kenyang, sehingga kami tertidur di malam yang sangat baik itu. Ketika pagi suamiku berkata, “Demi Allah ketahuilah wahai Halimah! Engkau telah mengambil orang yang penuh dengan berkah.”
Aku mengatakan, “Demi Allah, itulah yang kuharapkan.”
Kemudian kami serombongan bepergian dengan menunggang keledai. Kubawa serta anak itu. Demi Allah, jarak itu kutempuh dengan tungganganku jauh lebih cepat daripada keledai-keledai orang lain sehingga kawank-kawanku berkata kepadaku, “Wahai anak serigala, sial engkau! temani kami! Bukankah ini keledaimu yang dulu kau tunggangi saat bepergian?”
Kukatakan kepada mereka, : Ya, demi Allah benar. Keledai ini adalah keledai yang dulu itu.” Mereka mengatakan, “Demi Allah, sekarang keledaimu tidak seperti dulu!”
Rombongan tiba di daerah pedalaman bani Sa’ad yang terlihat bekas-bekas kekeringan di tahun itu. Halimah telah melihat berkah anak yatim itu. Kebaikan telah memancar kepadanya dari segala penjuru. Keberkahan meliputinya dalam segala hal. Kambing-kambingnya selalu keluar menuju ke tempat-tempat penggembalaan bersama kambing-kambing orang lain. Ketika kembali ke kandang selalu dengan susu yang penuh. Sedangkan kambing-kambing yang lain pulang dengan keadaan sebagaimana ketika pergi, sehingga kaumnya mencerca tukang gembala mereka. Demikianlah hari-hari Halimah hingga berjalan selama 2 tahun.
KEMBALI MENGASUH RASULULLAH
Setelah menyusuinya selam 2 tahun, Halimah harus membawanya kembali pulang ke pangkuan ibu kandungnya, Aminah, di Mekal Al-Mukarramah. Halimah membawanya kepada sang ibu, sekalipun sangat ingin agar anak asuhnya tetap bersamanya karena melihat besaranya berkah pada diri Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam.
Aminah sangat berbahagia dengan anaknya yang mulia. Khususnya ketika melihatnya sedemikina suci dan tumbuh laksana anak berumur 4 tahun, padahal belum lebih dari 2 tahun. Halimah berbicara sangat lembut kepada Aminah, mengharap agar mengizinkan anaknya kembali ke pedalaman lagi. Aminah mengizinkannya. Halimah kembali ke pedalaman dengan anak asuhnya. Demikianlah, Nabi tinggal di tengah-tengah bani Sa’ad sampai berumur 4 atau 5 tahun dari hari lahirnya hingga terjadi peristiwa “pembelahan dada”. Setelah kejadian ini, Halimah merasa takut sehingga mengembalikan kepada ibu kandungnya. Halimah kembali ke daerah pedalaman. Dia tinggal di sana beberapa tahun. Selanjutnya ketika Allah mengutus Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam kepada seluruh manusia, maka Halimah As-Sa’diyah masuk Islam bersama suami dan anak-anaknya.
KEDUDUKAN HALIMAH
Halimah berkedudukan mulia di sisi Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam. Tidak ada kehormatan dan kelembutan yang lebih baik daraipada yang diberikan kepada ibu asuhnya, Halimah. Bukti sikap beliau yang sangat menghormati Halimah yaitu ketika menyambut kedatangan Halimah dengan berteriak, “Ibuku, Ibuku.” Lalu beliau membentangkan sorbannya untuk ibu asuhnya itu sebagai bukti bakti dan kebaikan beliau kepadanya.
WAFATNYA
Halimah masuk Isalam dan berhijrah. Ia meninggal di Madinah Munawwarah, lalu dimakamkan di Baqi’. Makam Halimah sangat dikenal di sana. Semoga Allah mengangkat derajatnya bersama pasa sahabat Nabi lainnya.

Surprise untuk Suami Tercinta


Seberapa sering Anda memberikan sesuatu yang tak terduga pada suami? Tak ada salahnya jika sesekali seorang istri memberi kejutan menarik untuk suami, dengan demikian hubungan suami istri akan menjadi baik. Lalu kejutan menarik apa saja yang bisa dilakukan seorang istri untuk suami tercinta. Berikut beberapa cara menarik untuk Anda lakukan ketika memberi kejutan untuk sang suami.
– Tuliskan pesan cinta seperti “I Love You” atau pesan cinta lainnya. Taruh ditempat yang agak tersembunyi tapi pastikan tempat tersebut akan dibuka sehingga pesan bisa terlihat dan terbaca dengan jelas. Misalnya dilayar komputer suami yang setiap hari pasti dibuka, selipin di bawah bantal, taruh kertas di bawah cangkir kopinya, atau di dalam mobil.
– Sekotak coklat atau makanan kecil kesukaan suami. Letakkan dalam mobil atau bagasi motornya atau taruh secara tersembunyi di dalam tas kerja suami. Berikan pesan yang memotivasi suami untuk bekerja dengan baik, atau sekadar ucapan terimakasih atas kerja kerasnya untuk anda dan keluarga.
– Berikan pelukan sayang secara tiba-tiba dari belakang dengan ciuman mesra.
– Pesan singkat melalui handphone (WA, BBM atau SMS) atau email mengatakan anda merindukannya mungkin akan membuatnya semakin senang dan berharap bisa cepat pulang dan bertemu dengan anda.
– Panggilan semenit untuk hanya mengatakan ”I miss you” atau ”I love you” akan membuatnya tersenyum bahagia memikirkan Anda. Namun, sedikit hati-hati ya! Jika suami sedang dalam meeting penting mungkin hal tersebut justru akan mengganggunya. Pintar-pintarlah melihat situasi.
– Bangun pagi-pagi dan siapkan kopi atau minuman kesukaannya. Kemudian antar ke tempat tidur dan bangunkan suami dengan kecupan hangat dan segelas minuman yang siap menemaninya. Suami takkan bisa menolak perlakuan seperti ini.
– Tulis kata-kata manis untuk sang suami dan tempel di kulkas dapur. Usahakan suami melihatnya terlebih dahulu. anda bisa menempelnya malam hari, dan paginya sengaja bangun lebih siang. Atau akan menarik jika anda yang harus pergi terlebih dahulu, sehingga suami membacanya saat anda tidak ada.
– Jika suami suka membaca buku, coba cari tahu halaman mana yang dia baca. Sisipkan pesan cinta, atau lingkari huruf-huruf di halaman tersebut dengan urutan yang membentuk pesan cinta anda.
– Cermati saat suami bercerita tentang masa kecilnya, jika ada hal-hal yang disukainya dan istimewa saat masa kecilnya, coba cari hal tersebut dan berikan sebagai kejutan cinta untuknya.
– Berikan hadiah istimewa di hari ulang tahunnya. Saat hari ulang tahunnya tiba, anda bisa pura-pura melupakannya dan biarkan suami pergi bekerja seperti biasa tanpa ada sesuatu yang istimewa. Kemudian kirimkan hadiah anda lewat paket pos atau pengiriman resmi ke alamat kantor dengan tulisan urgent. Suami pasti terkejut sekaligus senang akan hadiah anda. Tapi pastikan paket pengirimannya tidak terlambat atau nyasar.
– Kumpulkan foto-foto berdua di saat-saat istimewa, bentuk menjadi satu gabungan unik. Bingkai dengan rapi, lucu dan menarik. Hiasi dengan tulisan berupa ucapan terimakasih sudah mencintai anda dan keluarga atau ucapan unik yang lain. Gantung di tempat yang terlihat atau beli pigura cantik dan letakkan di tempat di mana suami anda bisa melihatnya.
– Saat anda berjalan santai dengan suami di pantai, coba gambarkan sign love di pasir dan tunjukkan padanya disertai dengan kecupan mesra. Atau buat sign love dengan bebatuan atau dedaunan di sekitar jalan yang ditemui, bisa juga di hiasi kata happy birthday atau happy anniversary tentunya tak ketinggalan memeluknya hangat.
– Kencan kejutan juga disarankan. Jika anda dan suami punya tempat spesial, anda bisa pergi terlebih dahulu ke tempat favorit itu, kemudian kirimkan pesan ke suami kalau Anda menunggu di tempat spesial. Pastikan dandan yang cantik dan siapkan kejutan menarik lainnya.

Kapan Menikah, Saudariku?


Memasuki usia 20-an, seorang Muslimah tentunya diberondong dengan pertanyaan kapan akan menggenapkan separuh dien. Ini mungkin pertanyaan yang berat untuk dijawab. Apalagi jika memasuki fase akhir 30-an, itu sudah kena lampu kuning untuk ukuran standar wanita menikah. Tapi tunggu dulu, usia seseorang tidak menjamin kematangan seseorang, baik cara pandang maupun pemikiran. Dan ukuran matang tidaknya seseorang tidak ada parameter/spesifikasi yang jelas.
Soal menggenapkan separuh dien, semua orang tahu jika menikah adalah sunnah Rasululloh. Tapi menikah itu bukan hanya mempertemukan seorang lelaki dan seorang wanita saja. Menikah juga merupakan pertemuan dakwah, pertemuan yang akan meningkatkan perjuangan dan produktifitas dakwah sehingga terjadi persebaran dakwah yang lebih luas lagi. Ada hal yang lebih hebat lagi selain kesenangan dan itu jelas-jelas akan dituntut pertanggung jawabannya di pengadilan akhir nanti.
Pertanyaan berikutnya adalah siapa calonnya? Calon seperti apa? Menurut pendapat Syekh Mustafa Mansyur, untuk membangun keluarga muslim yang dilandasi taqwa, pertama kali seorang muslim harus mencari pasangan yang baik keislamannya dan yang memahami tugas risalah hidupnya.
Menjadikan pasangan hidupnya sebagai sahabat dakwah yang baik, yang selalu mengingatkan bila ia lupa, memberi dorongan dakwah dan tidak menghalanginya. Nah kan, berarti harus mencari pasangan yang baik keislamannya dan memahami tugas risalah hidupnya– dengan kata lain orang yang sholeh.
Kemudian, seorang Muslimah juga harus mengetahui kelebihan calon suaminya. Menikah bukan hanya untuk satu tahun atau dua tahun kedepan saja, tapi bisa jadi seumur hidup kita, sepanjang nafas keluar dari ruh kita. Bisa dibayangkan kalau ternyata sang calon tidak memiliki keistimewaan tersendiri di hati kita, bagaimana warna hidup kita kelak?
Seorang Muslimah dinikahi bukan semata-mata karena sang calon melihat kelebihan dirinya saja tentu saja. Muslimah ingin dinikahi seseorang karena ia juga istimewa di matanya, dapat membuat binar pelangi kebahagiaan yang tulus di wajahnya, serta dapat membumikan cinta kedalam hatinya. Dan dengan senyum tulusnya pula, ia mampu membuat hati bergetar penuh syukur keharuan akan anugerahNya.
Semoga cepat menikah, Muslimah lajang!.

Ketika Suami Diam


Banyak istri mengeluhkan suami mereka yang terkadang diam, sedikit bicara, dan cenderung mengisolasi diri. Sebenarnya tabiat suami ketika menghadapi masalah cenderung diam. Di sisi lain, sesungguhnya sikap diam—secara umum—adalah salah satu sifat laki-laki yang selalu diandalkannya dalam banyak keadaan, di antaranya:
– Ketika sedang mempunyai banyak pertanyaan tetapi tidak menemukan jawaban, atau sedang menemui jalan buntu.
– Sedang mengalami krisis atau berbagai masalah sebagaimana telah diterangkan di muka.
– Sedang memfokuskan pikiran terhadap suatu hal yang pelik (rumit).
– Sedang mempunyai keinginan untuk menata dan mengumpulkan kepercayaan dirinya.
Nah, apa yang bisa kita lakukan ketika suami diam?
– Tangguhkanlah pembicaraan dan berbagai hal yang membutuhkan penyelesaian.
– Perbanyaklah suasana tenang yang dapat membantunya untuk mengakhiri sikap diamnya.
– Buatlah dia merasakan cintamu, bahwa engkau selalu berada di sampingnya dan mempercayainya. Ulangilah ungkapan-ungkapan cinta dan pujian di telinganya.
– Jangan mendesaknya untuk mengungkapkan berbagai masalahnya kepadamu.
Juga patut dihindari hal-hal berikut ini:
– Melecehkan sikap diamnya dan mengingkarinya.
– Mengajukan solusi atas problem yang sedang dihadapinya atau secara terang-terangan mendikte perkara yang harus dia kerjakan.
– Menanti berakhirnya sikap diam suami tersebut dengan gelisah.
– Membuat dia merasa bahwa engkau gelisah dan meratapi sikapnya.

Menjadi Mahasiswa Berkualitas


Tidak terasa masa putih abu-abu sudah terlewati. Banyak cerita yang terkenang indah disana. Guru yang berjasa, teman-teman seperjuangan. Sedih, senang, canda tawa dan derai air matapun mungkin pernah tertumpah di sana. Jika saat-saat itu tertantang untuk melewati ujian, ya, ujian yang pasti harus dihadapi di setiap jenjang sekolah untuk membuktikan dan melayakkan bahwa diri pantas disebut sebagai seorang terpelajar dan lulusan SMA/K. Saat ini kita menjadi pelajar yang bisa tersenyum bahagia. Kenapa? Karena kita adalah salah satu pelajar yang lulus diantara ribuan pelajar yang belum berhasil melewati ujian. Saat ini kita menjadi pelajar yang bahagia, karena cita dan impian telah jadi nyata. Ingin menanggalkan seragam putih abu-abu dengan gelar “pelajar” kemudian menuju tangga pendidikan yang lebih tinggi dengan tersemat gelar “mahasiswa”.
Emt, Mahasiswa, siapa yang tak tersenyum bahagia dan bangga dengan gelar itu. Bahkan sematan mahasiswa adalah impian dari jutaan pelajar lainnya. Bila diibaratkan, sematan mahasiswa adalah salah satu impian dan cita-cita seperti kuncup bunga yang merindukan mekar. Namun, meski diri sedang diliputi rasa bahagia sudah diterima menjadi mahasiswa di pergurun tinggi, kita jangan sampai lupa akan tantangan-tantangan yang ada di dunia kampus. Saat masih mengenakan seragam putih abu-abu mungkin kita akan berfikir bahwa dunia perkuliahan adalah dunia kebebasan, bebas dari orang tua yang jauh, bebas dari mengenakan seragam dan lebih dianggap menjadi seseorang yang dewasa. Benarkah begitu?
Mengenai hal tersebut, kita sebagai seorang muslim nggak boleh alpha, bahwa setiap keberhasilan dan kesenangan yang kita rasakan adalah atas karunia Allah, maka seharusnya dan sepantasnya kita bersyukur kepadan-Nya. Menjadi seorang mahasiswa juga bukanlah momen untuk melepas penat atas usaha-usaha kita di masa putih abu-abu. Justru di dunia perkuliahanlah tantangan besar kita. Apa saja tantangannya ?
Pertama, dunia baru yang lebih bebas. Dunia kampus adalah dunia yang lebih bebas dari sebelumnya maka kita harus berhati-hati agar nggak kena gaul bebas. Karena bisa jadi kita salah lingkungan dan salah gaul yang membuat kita justru menjadi manusia yang buruk. Maka penting halnya diri kita memilih lingkungan dan teman yang mampu menghantarkan kita kepada kebaikan. Jangan asal-asalanlho, nanti bisa bahaya. Teman-teman nggak maukan salah gaul?.
Kedua, dunia baru yang kompetitif. Masuk dalam dunia perkuliahan akan membuat kita lebih berusaha keras dalam melakukan sesuatu terutama dalam meraih prestasi. Karena teman-teman kita adalah orang-orang yang datang dari berbagai daerah dan memiliki kecerdasan untuk saling berkompetisi meraih prestasi. Bahkan, prestasi tak melulu didapat dari bangku perkuliahan namun bisa melalui organisasi dan yang lainnya. Lalu bagaimana caranya supaya bisa berkompetisi?Tentu hal itu berkenaan dengan managemen aktivitas. Lakukan apa yang harus dan penting dilakukan. Yang bikin hidup sia-sia tinggalkan saja.
Banyak yang terjadi, dulu mereka alim-alim sewaktu SMA/K, eh, jadi salah gaul saat kuliah. Namun juga banyak yang tadinya alim tambah alim, yang tadinya nakal jadi alim. Mau yang manakah kita diantara pilihan itu?. So, kita jangan sampai alpha, santai-santai dan menganggap bebas berbuat apa saja. Kalau kita berbuat bebas seenaknya bisa jadi kita gagal jadi mahasiswa berkualitas. Karena mahasiswa berkualitas itu adalah mahasiswa yang doyan belajar,berdiskusi, berkarya, beroganisasi dan berinteraksi. Jangan sampai kita menjadi orang-orang yang merugi. Ingatkah? Bahwa setiap hamba akan dimintai pertanggung jawaban dalam setiap perbuatannya, terutama usia muda . “Kedua kaki hamba tidak akan bergeser hingga ditanya tentang; umurnya pada apa dia habiskan, ilmunya pada apa yang ia amalkan, hartanya darimana dia usahakan dan kemana dia belanjakan dan tubuhnya pada apa ia hancurkan”. (HR at-Turmudziy)
Selamat menjalani dunia baru di perkuliahan, dunia yang kompetitif dan prestatif. Hanya merekalah yang pandai memanfaatkan waktu yang bisa meraih kesempatan itu. Siap menjadi mahasiswa berkualitas? Harus siap dong ya. Karena impian hanya akan didapat oleh mereka yang berani bermimpi dan berani mengambil sikap atas mimpinya itu.

Siapa Saja Perempuan yang Haram Dinikahi?


Menikah merupakan sebuah ibadah yang melimpahkan banyak pahala bagi orang yang melakukannya dengan semata-mata mengharap ridha Allah swt. Pada hakikatnya menikah adalah salah satu gerbang utama untuk mempersatukan cinta kedua insan dengan tali kasih sayang yang halal dan suci.
Berbicara tentang halal, tidak semua perempuan dapat dinikahi oleh laki-laki sekalipun keduanya beragama islam. Sebelum menikahi seorang perempuan, hendaknya laki-laki harus dapat menelusuri apakah perempuan tersebut halal untuk dinikahi atau tidak. Karena, jika laki-laki menikahi perempuan yang haram untuk dinikahi maka pernikahannya tidak sah atau batal. Jika terus dilanjutkan dan sampai melakukan hubungan intim maka hukumnya adalah zina. Na’udzubillaahi min dzaalik.
Agama islam telah menetapkan wanita yang haram dinikahi oleh laki-laki dikarenakan beberapa alasan, diantaranya yaitu:
Karena ada hubungan nasab (qoroobah):
Ibu dan ibunya ibu (nenek), ibu dari bapak, dan seterusnya sampai ke atas;
Anak dan cucu dan seterusnya sampai ke bawah;
Saudara perempuan kandung (seibu sebapak), sebapak saja atau seibu saja;
Saudara perempuan dari ayah (bibi dari pihak ayah (‘aammah);
Saudara perempuan dari ibu (bibi dari pihak ibu (khoolah);
Anak perempuan dari saudara laki-laki (keponakan) dan seterusnya;
Anak perempuan dari saudara perempuan (keponakan) dan seterusnya.
Karena ada hubungan perkawinan (mushooharoh):
Ibu dari istri (mertua);
Anak perempuan dari istri yang sudah digauli atau anak tiri, termasuk anak-anak mereka ke bawah;
Istri anak (menantu) atau istri cucu dan seterusnya;
istri ayah (ibu tiri).
Karena hubungan susuan (rodhoo’ah):
Perempuan yang menyusui (ibu susu);
Ibu dari perempuan yang menyusui (nenek susu);
Ibu dari suami perempuan yang menyusui;
Saudara perempuan dari perempuan yang menyusui;
Saudara perempuan dari suami perempuan yang menyusui;
Anak dan cucu perempuan dari perempuan yang menyusui;
Saudara perempuan , baik saudara kandung, seayah atau seibu.
Larangan menikah untuk sementara (muaqqat), yaitu larangan untuk menikahi perempuan-perempuan yang masih dalam kondisi tertentu atau keadaan tertentu. maka apabila kondisi tersebut hilang, hilang pulalah larangan tersebut sehingga perempuan tersebut halal untuk dinikahi. Mereka itu diantaranya:
Menggabungkan untuk menikahi dua perempuan yang bersaudara;
Menggabungkan untuk menikahi seorang perempuan dan bibinya;
Menikahi lebih dari empat perempuan;
Perempuan musyrik;
Perempuan yang bersuami;
perempuan yang masih dalam masa ‘iddah (menunggu);
Perempuan yang sudah dijatuhi talak tiga. Maka bagi yang menalak tiga istrinya, haram untuk dinikahi kembali kecuali sudah ada yang menyelanya.
Selain empat hal yang di uraikan tadi, masih ada pernikahan yang terlarang, diantaranya yaitu nikah dengan tujuan untuk mentalaknya, nikah tahlil (seseorang menikahi seorang perempuan yang telah ditalak tiga oleh suaminya dengan tujuan untuk menceraikannya kembali agar dapat dinikahi lagi oleh mantan suaminya), nikah dengan mantan istri yang sudah ditalak tiga, nikah shigar (seseorang yang telah menikahkan anaknya dengan seorang laki-laki, agar ia menikahkan anaknya dengannya tanpa mahar, nikahnya seseorang yang sedang melaksanakan ihram haji atau umrah, nikah dengan perempuan kafir, dan nikah dengan perempuan yang tidak beragama islam. Wallahu a’lam.