Senin, 03 November 2014

Muara Cinta Pemuda

Tidak akan pernah habis kata yang akan mengagungkan cinta. Cinta, sebuah perasaan dimiliki setiap manusia dan merupakan anugrah terindah di dunia. Cinta identik dengan pemuda. Bagaimana gelora asmara yang tertancap dihati mereka begitu besar, kuat dan bergelora. Lalu di mana kemudian cinta para pemuda itu bermuara?
Jika kita mencoba memetakan cinta antara cinta kepada orang tua, sahabat, ilmu pengetahuan, kekasih dan pada Rabb pencipta manusia, dimanakah porsi cinta yang paling besar terletak. Maka sebagian besar cinta itu bermuara pada sang kekasih. Yah, wajahnya tak bosan kita pandangi, pertemuan dengannya selalu dinanti setiap saat, rindu menggucang ketika sehari saja tak memandang sinar matanya. Sang pecandu cinta pun rela berkorban jiwa dan raga. Bahkan orang tua sekalipun tak jarang menjadi penghalang yang juga disingkirkan begitu saja setelah cinta ini mengakar disetiap relug hati.
Oh, inikah cinta, Tetapkah ia menjadi indah? Yah, itulah cinta yang sebagian besar dilanda oleh para pemuda, jangan mencoba menafikannya. Lalu bagaimana hasil cinta ini. Oh, tidak kalah memiriskan. Demi sebuah kenikmatan semu atas nama cinta, tanpa ikatan suci seorang lelaki dengan tega merampas sari bunga dari kekasihnya, begitupun sang gadis, rela menyerahkan mahkota yang paling berharga dalam hidupnya. Akhirnya sang bunga lalu layu sebelum berkembang. Parahnya, ketika sari bunga telah dihisap ataupun diberikan, akan memacu efek candu, lagi dan lagi. Tidak hanya pada satu bunga, sang kumbang lalu berpindah ke bunga lain. Kasihan para bunga.
Penyakit pun merebak HIV AIDS tak terkendali, seiring dengan seks bebas yang berkedok cinta. Berdasarkan survey Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) melaporkan bahwa 51 persen remaja di Jabodetabek telah melakukan seks pranikah. Hasil yang sama juga terjadi di kota-kota besar lainnya seperti Surabaya tercatat 54 %. Di Bandung 47 % dan medan 52 %. Bahkan di Yogyakarta tercatat 37 % mengalami kehamilan sebelum menikah. Walhasil akibat prilaku ini, berdasarkan data Kemenkes pada akhir juni 2010 terdapat 21.770 kasus AIDS dan 47.157 kasus HIV positif dengan presentase pengidap usia 20-29 tahun, yakni 48 % dan usia 30-39 tahun sebanyak 30,9 % (hhtp://nasional.tvone.co.id)
Lalu kita harus bagaimana. Apakah jatuh cinta dilarang. Tentu saja tidak. Lalu harus bagaimana? Em, cinta itu bermacam-macam, oleh karena itu tips yang paling jitu ialah mengarahkan cinta kepada hal-hal yang jauh lebih bermanfaat dan tidak menimbulkan kesengsaraan.
Cinta tidak mungkin dihindari, ia adalah sebuah naluri yang dimiliki setiap manusia. Bahkan kalau seseorang tidak pernah jatuh cinta, inilah yang abnormal. Namun, bagaimana menyikapi cinta. Sesungguhnya Al-Quran telah mengatur hubungan antara laki-laki dan perempuan. Anjuran menikah:
Dan kawinkanlah orang-orang yang sendiri diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui. (QS 24:32)
Dan, bagi mereka (baca perempuan dan laki-laki) yang belum siap untuk menikah Allah SWT dalam firmannya memerintahkan :
Dan orang-orang yang tidak mampu kawin hendaklah menjaga kesucian (diri)nya, sehingga Allah memampukan mereka dengan karunia-Nya. (QS 24:33)
Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk. (QS 17:32)
Hukum tersebut merupakan beberapa dari hukum yang termaktub dalam kitab suci Al-Quran. Sungguh sempurna hukum yang telah diturunkan oleh Allah SWT sebagai bekal manusia di dunia, yah dalam Al-Quran terdapat aturan yang sangat jelas dan gamblang tentang aturan segala hal di dunia ini, juga mengatur manusia mulai dari bangun tidur, beraktifitas, tidur kembali, bahkan hingga tidak bangun-bangun lagi. Tidak hanya diperuntukkan kepada ummat Islam, tapi merupakan rahmat bagi alam semesta.
Sesungguhnya di sinilah harusnya muara cinta pemuda digelorakan, agar dapat memicu hal-hal positif. Mempelajari dan menegakkan hukum-hukum Allah, karena Islam tidak hanya berbicara mengenai hubungan antara Allah dan manusia semata, agama juga berbicara cinta, berbicara politik, berbicara hukum, serta berbicara mengenai ilmu pengetahuan. Mari bebaskan manusia dan alam semesta dari sistem kufur kapitalisme menuju syariah dan khilafah menjadi pemuda yang mengusung panji-panji Allah SWT dengan penuh cinta kepada-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar